Nurul Musthofa merupakan majelis yang sangat fenomenal di Kota Jakarta. Dalam waktu singkat majelis yang semula hanya memiliki beberapa puluh jama’ah itu, kini mencapai hampir lima
puluh ribu orang yang hadir setiap minggunya. Dan mencapai tiga ratus
ribu orang pada even-even tertentu. Keberkahan para wali diyakini oleh
pengasuhnya ad-Da’i ilallah al-Habib Hasan bin Ja’far Assegaf, sebagai
motivator dan penggerak langkah kaki ribuan para pemuda itu sehingga mau
menuju ke majelis shalawat dan dzikir, mengaji bersama, di saat para
pemuda lainnya terpedaya oleh gemerlap hiburan malam di Kota Jakarta.
Syababul
Yaum Rijalul Ghad begitu kata pepatah. Setiap pemuda adalah calon
manusia yang akan menuliskan sejarah pada lembaran-lembaran
kehidupannya. Masa muda merupakan masa pencarian jati diri. Kehidupan
diwarnai kemauan dan hasrat yang menggebu, pribadi dan perangai mulai
tercetak dan menentukan bagaimana kehidupannya kelak. Islam mengajarkan,
bahwa masa muda merupakan saat yang tepat bagi seorang hamba untuk
menjadikannya sebagai sarana agar
lebih dekat dengan Allah swt. Kekuatan fisik dan kemauan yang kuat
dapat memaksimalkan dirinya untuk senantiasa menggapai keridhaan Allah
swt semata. Pemuda yang bertakwa dibanggakan oleh Allah kepada seluruh
makhluknya. Bahkan kisahnya diabadikan dalam
Qur’anul karim.
Sebagaimana
firman Allah swt: “Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang
beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk.”
(QS. Al-Kahfi ayat: 13.)
Di tengah kondisi Jakarta saat ini
yang diibaratkan oleh Kyai Abdul Hayyie sebagai hutan belantara yang
dihuni oleh binatang buas, Majelis Nurul Musthofa menjadi harapan bagi
umat. Majelis ini menjadi benteng dari infiltrasi budaya asing yang
secara cepat maupun lambat dapat dengan mudah menghancurkan generasi
muda. Kita memohon kepada Allah swt agar selalu memelihara, memberikan
petunjuk serta memberikan pertolongan kepada kita semua. Tiada kekuatan
untuk berbuat taat dan meninggalkan maksiat melainkan dengan pertolongan
dan taufik dari Allah swt.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 komentar:
Posting Komentar